Musim
kemarau, udara panas, air berkurang, tanaman mengering. Menyiram tanaman
menjadi masalah besar, ketika air untuk menyiram juga harus dihemat, berbagi
dengan kebutuhan lain, juga banyak waktu terbuang. Maka perlu pemikiran, agar
tanaman tidak mati. Bagaimana caranya? Dengan cara di-infus!
Emankk orang
sakit aja yang diinfus??? Hehehe/…
Idenya sederhana saja, seperti
terknologi sobat elang didaerah kering yang sedikit sekali curah hujannya.
Mereka mempunyai teknologi dengan cara meneteskan air yang jumlahnya sedikit.
Teknologi ini disebut “irigasi tetes” atau “drip irrigation”. Tetes demi tetes
air membasahi media tanah, dan suburlah tanamannya, walaupun di musim kemarau
panjang sekalipun.
Ane mencoba membuat sistem irigasi tetes ini dengan cara sederhana. Air
dimasukkan dalam botol air kemasan bekas, ditaruh agak lebih tinggi dari posisi
tanaman, lalu air dialirkan melalui selang plastik kecil, maka meneteslah air
tersebut membasahi tanaman yang saya tanam di pot. Tetesan air diatur sedemikian rupa dengan memencet
slang dengan alat jepitan pemencet.
Untuk
kemudahan membuatnya, pake aja selang
infus yang biasa dipakai di rumah sakit. Selang infus lengkap dengan jarumnya
dapat dibeli di toko alat kedokteran, harganya hanya Rp 9.000 per set. Bila
sulit memperolehnya, bisa membuat sendiri secara sederhana, yang penting air
bisa menetes membasahi tanaman.
Agar tanaman lebih subur, air dalam botol dicampur dengan MOL (mikro organisme
lokal) buatan sendiri. Siapa takut musim kemarau, tanaman tetap subur dengan
diinfus. Silahkan mencoba !!!!