Monday, May 23, 2011

By duwi siswanto | At 9:13:00 PM | Label : | 0 Comments

Walking with MBT shoes return health nature life replace convinent transfer follow high technology development   by Adeline

in Health / Wellness    (submitted 2010-09-28)

High technology bring convinent transfer, bring the disvantage of human body as well. Rare walking and doing exercise make it harder for people to build their health. It is general that people die in 50 -year-old because of his bad health condition. Belong to this situation, it is really important for people to keep health in nature ways.

Now, our bodies weren't built haphazardly. This isn't a flaw in our architecture. Human beings just aren't meant to be walking around on concrete all day long. Our feet evolved to work properly when they are walking on soft, yielding surfaces like sand. That was the idea behind MBT Shoes. MBT wanted to produce a shoe that would simulate the feeling of walking on nice soft ground. Rather than putting the pressure on just a few points in your foot, ankle and leg, it spreads the weight out across your entire foot.

Even a lot of sport shoes in the world, few of them can together health and stylish inside, but MBT shoes do it better. First designed for men, MBT shoes keep the line of cool and continues until now, with Masai Barefoot Technology inside, people can easily wear it outside both for working and entertainment. The comfortable feeling can not be taken by other shoes. Even in harder walking place, it can keep you thinking walking on the sand, this is why MBT shoes call health shoes. After the fashion of five finger shoes, MBT shoes still popular in the world. As the first test of barefoot running shoes, MBT change to walking shoes rely on people mind. With this one, people can be better in health nature life.

Considering that they enhance muscle activity, strengthening and toning from the leg, buttock, abdomen and back muscle groups takes location during everyday pursuits like walking and standing. Their exceptional style has supposedly assist wearer's tone up, shed weight, and also smooth cellulite, which has garnered the brand a whole lot of interest too.

Another advantage of this is something called "natural instability." The idea behind natural instability is that when you are walking on uneven ground, your body has to compensate to right itself again. That is why walking around in MBT Shoes doesn't just feel great, it will also tone many parts of your body.

For a lot of people, it is wise for you to translate into this health shoes instead of narrow leather shoes, high-heels and also boots. Despite hot feeling, they are really damage your feet. But MBT will not be do such things, continues the ideal of health, the more nature they be, the more stylish they will carry out.

Wednesday, May 18, 2011

How to Treat Mental Health Naturally

By duwi siswanto | At 11:12:00 AM | Label : | 0 Comments
By knowing how to treat mental health naturally, you may avoid an early grave. Mental health is the leading cause of death in Australians under 45. It's probably the same the world over.
However, if you learn to use effective natural health care systems, this can be avoided.
Mental health covers many problems, not always considered important in mainstream medicine until now. However, there are health care systems which have always considered this area of the utmost importance. And probably the one which can be most effective in dealing with it is homeopathy.
Homeopathy is a very powerful form of natural treatment. It is also a very gentle form. It is a natural and complete form of health care. Professional homeopaths know that most ill health stems from a deep disturbance at a psychological level.
When these disturbances, which may not seem very important to an observer, are not resolved, then mental health can become affected. Any disturbance which has a profound effect on you is important, regardless of how others see it.
One of the most common causes, and perhaps one which most people can easily understand, is grief. The loss of a loved one, be-it a pet, grandparent or a closer family member, can have a profound effect on a person, especially a child, if it is not handled sympathetically by the parents.
Grief needs an outlet. Often the crying of a child is not allowed full expression. But grief needs full expression. If it has this, then the grief can be resolved fully.
Homeopathic treatment works by finding out your personal cause of your mental health disturbance, in a supportive way. The treatment stimulates your immune system so that you can cure you.
This caring, supportive, natural and effective ways of treating mental health has to be one of the best. And definitely one of the fastest.


Article Source: http://EzineArticles.com/4019848

Sunday, May 8, 2011

Berbohong Bisa Bikin Darah Tinggi

By duwi siswanto | At 9:11:00 PM | Label : | 0 Comments
Bohong yaa???
Apakah bedanya berbohong dan tidak memberitahukan? Berbohong, mungkin, artinya Anda mengatakan sesuatu yang tidak seperti kenyataannya. Tidak memberitahukan, artinya Anda menyimpan sendiri informasi yang mungkin menyangkut sesuatu yang buruk mengenai orang lain.


Apapun bedanya, kedua hal ini memberikan pengaruh yang sama pada orang yang menerima informasi. Dari sisi orang yang berbohong, ia mungkin akan merasa bersalah, karena tidak memberitahukan seorang teman bahwa suaminya berselingkuh, misalnya. Untuk orang yang tidak bersedia berbohong, rasa tidak nyaman itu mungkin lebih besar daripada perasaan diduakan pasangan.

Tak salah jika Anda merasakan hal ini. Bagi seorang pemula, berbohong akan melepaskan hormon stres. "Peningkatan hormon stres ini bisa menyebabkan detak jantung dan pernafasan meningkat, pencernaan melambat, otot dan serat-serat saraf menjadi hipersensitif," ungkap Saundra Dalton-Smith, MD, penulis Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.

Gejala fisik ini mungkin tidak separah yang dibayangkan, namun bila terus terjadi, hal ini bisa menimbulkan kondisi seperti penyakit arteri koroner, stroke, dan gagal jantung kongestif. Sebab, pada saat berbohong tekanan darah naik ke jantung, dan bisa mengancam hidup Anda dalam jangka panjang. Itu pula sebabnya lie detector sangat akurat untuk uji kebohongan, karena alat ini mengukur lompatan dalam tekanan darah.

Masih diragukan sebenarnya, bahwa satu contoh kebohongan bisa menyebabkan Anda stroke. Namun ada bukti-bukti bahwa semakin sering Anda berbohong, semakin mudah Anda berbohong dalam kesempatan lain. Hal ini sesuai dengan artikel yang diterbitkan di jurnal Consciousness and Cognition edisi November 2010 oleh fakultas psikologi Ghent University di Belgia, “Sering menyampaikan kebenaran membuat berbohong makin sulit, dan sering berbohong membuat berbohong makin mudah."

Mereka yang sehari-hari suka berbohong, atau menyimpan rahasia besar selama bertahun-tahun, mungkin merasa mudah melakukannya dari waktu ke waktu. Namun mereka juga lebih berisiko mengalami kondisi kesehatan yang buruk daripada yang lain. Pembohong yang kronis akan meningkatkan komplikasi dari tekanan darah tinggi, dan penyakit lain yang dikaitkan dengan stres yang kronis, seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

Mungkin Anda menyembunyikan sesuatu dari keluarga atau teman Anda karena tak ingin mereka terluka. Namun Anda bisa menyakiti hati orang tersebut bila rahasia itu terungkap dan ia tak mampu menerimanya. Jangan lupa, seperti yang sering dikatakan orang, kita cenderung akan berbohong untuk menutupi kebohongan yang lain. Sudah berdosa, penyakit pun menumpuk di tubuh kita. Maka, bersikap jujur adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk kesehatan badan dan pikiran Anda sendiri.

Wortel Nggak Bisa Nyembuhin Mata Minus

By duwi siswanto | At 12:11:00 AM | Label : | 1 Comments

Mata Minus

Menurut penelitian ilmiah, wortel memang mengandung banyak vitamin A, tapi kesalahan sistem optik pada mata tidak bisa diperbaiki dengan vitamin A. Ibarat kamera yang lensanya sudah tidak fokus. Film dari merek berkualitas pun akan merekam gambar yang buram jika lensanya tidak sempurna. Dijelaskan dr. Hadi Prakoso W., Sp.M., “Orang menganggap vitamin A berperan dalam fungsi penglihatan manusia, tapi sebenarnya vitamin A lebih banyak berperan pada metabolisme sel-sel saraf yang ada di retina. Jadi, banyak makan wortel pun tak dapat mencegah jumlah minus, plus, atau silinder lensa kacamata anak,” ujar optalmologis dari Jakarta Eye Centre ini.

Ternyata itu cuma mitos. Termasuk juga pendapat yang mengatakan memakai kacamata terus-terusan akan membuat minus bertambah banyak.
 

Ada juga anggapan yang mengatakan kacamata jangan terus-terusan dipakai karena malah akan menambah minus. Menurut Hadi, pendapat itu juga tidak logis. Sama dengan anggapan kalau kacamata harus selalu dipakai agar minusnya tak bertambah parah.

Ia menjelaskan, perkembangan ukuran bola mata sama seperti perkembangan tubuh manusia. Lihat saja ukuran bola mata bayi yang lebih kecil ketimbang ukuran bola mata orang dewasa. Hal ini berarti dari masa bayi hingga masa dewasa sebetulnya terjadi perkembangan pada ukuran atau dimensi bola mata. Pada 2 tahun pertama yang sangat berkembang adalah sistem optik di bagian depan mata (segmen depan), yaitu sebesar 60%. Setelah usia 2 tahun seg- men depan masih berkembang tapi sudah tidak begitu pesat.

Segmen belakang, lanjut Hadi, akan tumbuh pesat saat usia anak berkisar antara 4 sampai 15 tahun yang kemudian melambat dan berhenti di sekitar usia 18 tahun. Saat itu, bagian belakang bola mata dimana retina berada makin lama makin panjang sesuai dengan pertambahan usia. Jadi, kalau minus pada mata anak bertambah besar, itu karena jarak retina ke lensa makin panjang sehingga minusnya pun akan bertambah besar. Dengan begitu penambahan minus pada usia pertumbuhan terjadi secara alami. Nah, kondisi miopia rabun jauh yang parah dapat terlihat melalui USG yang memperlihatkan segmen belakang bola mata yang sangat memanjang. “Jelas, kan, pertambahan minus sebenarnya tidak bisa dicegah. Banyak orang tua yang datang meminta kiat mencegah bertambahnya minus pada anak. Ya… itu tidak mungkin kecuali kalau anaknya dibonsai,” kelakar Hadi.

MENGENAL ORGAN MATA

ORGAN MATA bisa diibaratkan kamera. Bola mata yang terdiri atas kornea mata dan lensa mata merupakan bagian sistem optik yang cara kerjanya sama dengan sistem optik di kamera. Sementara retina yang berfungsi sebagai sensor pada mata bisa dianalogikan sebagai film yang dipasang dalam kamera. Imej semua benda yang dilihat mata, akan difokuskan di retina.
Nah, bila konstruksi bola matanya mengalami ketidaksempurnaan, seperti lensanya tidak sempurna atau tidak sesuai dengan keseluruhan konstruksi bola mata maka fokus bisa jatuh di depan retina atau di belakang retina. Akibatnya mata anak tidak bisa memfokuskan imej benda-benda yang dilihatnya atau disebut refraksi. Kelainan refraksi tak memandang usia, bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa.

Deteksi kelainan refraksi pada anak-anak biasanya berlangsung dengan melihat perilakunya. “Biasanya orang tua mengeluh, ‘Dok anak saya, kok, kalau nonton teve maunya ke depan terus. Kalau disuruh menjauh malah protes. Bisa juga terlihat anak selalu menyipitkan mata atau memiringkan kepalanya setiap nonton teve. Sedangkan pada anak usia sekolah, gejala kelainan refraksi dapat terlihat dari seringnya anak berjalan mendekati papan tulis atau sering kedapatan salah menyalin.” Untuk mengatasinya anak harus mengenakan lensa buatan berupa kacamata. Dengan alat bantu ini barulah matanya bisa melihat dengan tajam dan bersih.

PENYEBAB REFRAKSI

ASAL TAHU saja, kuat-lemahnya sistem optik pada mata terjadi dengan sendirinya. “Memang dari sononya sudah begitu. Jadi bisa dikatakan sudah merupakan bawaan lahir.”

Penyebabnya antara lain, faktor genetik. Sering, kan, pasangan atau salah satu orang tua yang berkacamata memiliki anak yang juga berkacamata. Memang fakta tersebut belum didukung kuat dengan suatu data penelitian, tapi Hadi banyak menemukan kasus seperti itu dalam praktek sehari-hari. “Gen pembawa bakat kelainan refraksi ini bisa dikatakan kuat,” ujarnya.

Namun, tentunya kita tidak dapat menghilangkan fakta, orang tua yang tak berkacamata bisa saja memiliki anak berkacamata. Apa pemicunya jika bukan karena faktor keturunan, menurut Hadi, hingga kini belum diketahui. Apakah frekuensi nonton TV atau duduk di depan komputer yang terlalu sering? “Pernyataan tersebut belum dibuktikan secara empiris. Lagi pula tidak semua orang yang banyak nonton teve akan mengenakan kacamata bukan?” tukasnya.

Toh, asumsi tersebut tetap tak ditolaknya 100%. Bisa jadi pemicu makin banyaknya orang berkacamata dipengaruhi pola hidup masyarakat yang sudah berubah. “Dulu anak-anak memang sudah nonton teve tapi kalau sore masih bisa main layang-layang di luar rumah. Namun, sekarang lingkungan di luar rumah menjadi semakin tak bersahabat sehingga anak jadi lebih sering menghabiskan waktu di rumah, di depan monitor teve atau komputer. “Tapi sekali lagi hal ini belum pernah dikemukakan secara ilmiah. Jadi kita masih tidak tahu pasti,” tekannya.

MACAM KELAINAN REFRAKSI

INILAH BEBERAPA kelainan refraksi yang kerap dijumpai:

* Miopia
Kelainan sering diistilahkan rabun jauh. Terjadi karena sistem optik yang sangat kuat pembiasannya, sehingga fokus bayangan benda yang dilihat akan jatuh di depan retina. Kelainan ini bisa dikoreksi dengan lensa minus. Oleh sebab itu, mata miopia dikenal sebagai mata minus.

* Hipermetropia
Kalau yang ini dikenal dengan istilah rabun dekat. Apa yang terjadi pada rabun dekat merupakan kebalikan dari miopia, yaitu sistem optik yang terlalu lemah sehingga fokus dari bayangan benda yang dilihat akan jatuh di belakang retina. Kelainan ini harus dikoreksi dengan lensa plus sehingga fokusnya maju ke posisi normal. “Pada bangsa-bangsa di Asia Timur, mata minus atau rabun jauh lebih dominan ketimbang rabun dekat. Namun, di kalangan bangsa Barat atau Arab penderita hipermetropia lebih banyak dibandingkan dengan mata minus,” ujar Hadi.

* Astigmatisme
Kelainan ini tidak hanya meliputi masalah bagaimana fokus bayangan dibentuk, karena fokus benda yang dilihat terpecah menjadi dua bayangan. Biasanya astimagtisme terjadi karena lengkung datar kornea dan lengkung tegak kornea tidak simetris. Keadaaan ini bisa dianalogikan dengan lengkungan pada sendok. Pada satu sisi ada yang landai sedangkan sisi lainnya terjal. Kalau sistem optik atau suatu lensa terlalu melengkung/terjal maka cahaya yang terbias melalu retina menjadi terlalu dekat. Sedangkan lengkung yang landai membuat fokusnya menjadi terlalu jauh. Akhirnya, imej atau citraan yang jatuh jadi terpecah dua.

Nah, kelainan ini yang oleh orang awam disebut sebagai mata silinder. Namun, terminologi mata silinder ternyata tak tepat karena sebenarnya bukan matanya yang silinder tetapi lensa yang fungsinya mengoreksi keadaan astigmatisme itulah yang bersifat silinder. Jadi, yang ada lensa silinder bukan mata silinder. Kasus astigmatisme banyak dijumpai pada orang Asia.

* Kombinasi Kelainan
Kelainan lensa silinder bisa dibarengi dengan kelainan mata minus atau plus. Kalau kelainan astigmatisme berbarengan dengan kelainan rabun dekat, maka fokus benda yang terlihat terpecah menjadi dua dan jatuhnya di depan retina. Gangguan ini bisa diatasi dengan lensa silinder yang disatukan dengan lensa minus. Sedangkan bila dibarengi rabun jauh, fokus benda yang terpecah akan jatuh di belakang retina. Gangguan seperti ini dapat diatasi dengan lensa silinder yang disatukan dengan lensa plus. Intinya menurut Hadi, hampir semua kelainan refraksi dapat diatasi dengan kacamata.

KALAU KELAINAN TERUS BERTAMBAH

JIKA SETELAH lewat usia 18 tahun, minus tetap bertambah, maka penyebabnya tak lain adalah faktor penurunan fungsi sistem optik dan retina pada mata yang bersangkutan. Bisa juga penyebabnya adalah miopia patologis atau keadaan dimana bola mata terus memanjang. Seharusnya, menurut teori, di usia 18 tahun perkembangan bola mata sudah berhenti.

Ada dugaan, miopia patologis ini bisa diperparah dengan kebiasaan banyak membaca. Di saat membaca, otot-otot di sekitar bola mata dikondisikan untuk mengalami kontraksi atau penegangan. Kalau kontraksi otot mata berlangsung terus, maka bola mata bisa semakin memanjang. “Hanya saja penelitian ini dilakukan pada para penderita miopia, bukan pada orang dengan mata normal. Jadi tak bisa dikatakan banyak membaca akan membuat orang jadi berkacamata,” ujar Hadi menegaskan.

Kesimpulannya, kacamata hanya berfungsi membantu agar mata dapat melihat lebih jernih dan 
jelas, bukan untuk mencegah atau justru menambah kelainan yang ada. Juga, apakah kacamata itu dipakai atau tidak, maka tidak akan memberi pengaruh. Hanya saja tentu, kalau kacamata dipakai, anak akan melihat dengan jelas, sedangkan kalau tidak, penglihatannya tetap buram.

Nah,,, sekarang bagaimana menurut Anda??? Masih berminat dalam mengkonsumsi wortel untuk menyembuhkan mata minus???

[ Sumber: NAKITA/Faras Handayani ]
◄ Posting Baru
 
free counters
>

Copyright © 2012. Elang Biru - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz